Meningkatkan Cara Berpikir Kritis dengan PENELITIAN LAPANGAN
Saat belajar seorang diri, kita hanya melihat sebuah materi dari satu sudut pandang. Nah, berbeda dengan saat kita belajar bersama di lapangan kita dapat memiliki perspektif baru yang berbeda dari orang lain. Hal ini dapat membuat pikiran menjadi terbuka dan menstimulasi perkembangan cara berpikir kritis. Seperti kegiatan yang dilakukan oleh SMAITers saat Penelitian Lapangan. Apa saja keseruan yang ada di kegiatanini? Berikut kita cek informasinya.
SMAIT Tunas Harapan Ilahi memfasilitasi siswa untuk mengenal lebih dekat denganuniversitas dan dunia perkuliahan melalui program kunjungan universitas dan penelitian lapangan. Kegiatan ini sudah berjalan selama 2 tahun. Universitas yang sudah kami kunjungi untuk kami perkenalkan kepada siswa adalah UGM, UNY, UNDIP, dan UPN Yogyakarta. Selama kunjungan universitas, siswa mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan pihak universitas terkait penerimaan mahasiswa baru, fasilitas, sistem belajar, dan banyak informasi lain yang bisa didapatkan. Hal ini dapat memicu semangat siswa untuk meraih universitas impiannya.
Masa-masa SMA, dimana siswa memasuki tahap remaja akhir, merupakan waktu yang tepat bagi siswa untuk mempersiapkan diri mereka menghadapi tantangan yang lebih kompleks di masa depan. Pada tahap ini, siswa perlu mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang kompleks, kemandirian dalam belajar dan pengambilan keputusan, serta fokus pada pemilihan mata pelajaran dan minat khusus. Untuk itu, SMAIT Tunas Harapan Ilahi juga mendorong siswa untuk melakukan penelitian sederhana atau kami sebut dengan penelitian lapangan (karna penelitian dilakukan di tempat tertentu) untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kemandirian belajar. Kedua hal tersebut merupakan hal wajib yang harus dimiliki siswa untuk melangkah ke tingkat studi lanjutan.
Penelitian yang dilakukan siswa, masih dibimbing oleh guru pembimbing. Namun, hal yang membuat penelitian ini menjadi sebuah tantangan untuk siswa adalah siswa harus mencari data langsung di tempat penelitian dan mempresentasikan hasil penelitiannya dalam sidang tertutup layaknya sidang skripsi. Dalam hal ini, mental siswa kami bentuk agar siap menjadi mahasiswa, siap mempertanggungjawabkan semua yang tertulis, siap untuk menyelesaikan masalah yang lebih kompleks, dan siap hidup bermasyarakat.
Beri Komentar